Dinas Perkebunan Lampung Gelar Pertemuan Dengan Dewan Rempah Indonesia Wilayah Provinsi Lampung.

530
0

Bandar Lampung,– INFONUSANTARA.co.id — Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Achmad Chrisna Putra, menggelar pertemuan sekaligus diskusi dengan Ketua Dewan Rempah Indonesia (DRI) Wilayah Provinsi Lampung, Untung Sugiyatno, bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Selasa (30/03).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Jajaran Pengurus Dewan Rempah Indonesia (DRI) Wilayah Provinsi Lampung serta Peneliti dari BPTP Lampung.

Salah satu pokok permasalahan yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu, bagaimana mengembalikan kejayaaan rempah Indonesia di Provinsi Lampung seperti lada, kopi, vanili, dan pala. Hal ini sejalan dengan program Gubernur Lampung untuk mengembalikan kejayaan rempah Lampung. Adapun tantangan dan kondisi, khususnya pertanaman Lada saat ini adalah produktivitas dan harga yang masih rendah.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, beberapa masukan dari Dewan Rempah Indonesia Wilayah Provinsi Lampung diantaranya bagaimana mengembangkan pertanaman yang baik, kelembagaan dan pemasaran di tingkat petani.

Para peneliti dari BPTP yang juga anggota Dewan Rempah Indonesia Wilayah Provinsi Lampung menyampaikan bahwa mereka telah melakukan kegiatan riset tentang Lada melalui bantuan Bank Dunia. Selain hal sumber pertanaman yang baik, juga dibahas model usaha tani yang akan dikembangkan dan menguntungkan. Kajian lain yang tidak kalah penting dalam hal kelembagaan yakni pola yang akan digunakan dan menguntungkan.

Selain itu disampaikan pula program dari Bank Dunia untuk lada dan ternak kambing yang direncanakan dikembangkan di Kabupaten Tanggamus yang sekaligus juga diharapkan dapat menunjang pengembangan di sektor Pariwisata.

Dari segi pemasaran, Asosisasi Eksportir Lada Indonesia (AELI) mengharapkan adanya pembinaan serta edukasi kepada Petani, sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih kompetitif. Kedepan diharapkan perlu dikembangkannya Lada Organik, yaitu bibit yang menghasilkan piperine yang tinggi (sekitar 10%) dimana saat ini lada kita masih berkisar antara 5-8%, dengan harapan mengembalikan Kejayaan Lada Lampung (Bdr).