Bandar Lampung,– INFONUSANTRA.co.id—Kerjasama Pemerintah Provinsi Lampung dan Provinsi Jawa Timur dititikberatkan pada empat sektor.
Dalam wawancara usai Penandatanganan Memorendum of Undurstanding (MoU) antara Pemprov Lampung dan Pemprov Jawa Timur, di Mahan Agung, Jumat (28/1/2022). Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan banyak hal yang akan ditindak lanjuti masing-masing Provinsi, terutama disektor pertanian, perkebunan, peternakan dan Pariwisata.
Yang pertama dan mampu tidak memasukan daging atau ternak impor, tetapi kenyataan masih ada impor dari Australia, maka dengan adanya informasi dari Ibu Gubernur Jawa Timur, maka kita akan mempriotitaskan peningkatan populasi sehingga pengendalian untuk tidak impor bisa terealisasi.
Untuk wisata kita bukan menjiplak tapi mendatangkan Jatim Park, untuk berkarya di Lampung sehingga bisa memberikan suguhan kepada 20 juta penduduk dari Sumatera ke Jawa dan dari Jawa Ke Sumatera. “Karena pembiayaan mahal, maka dalam Waktu dekat saya akan ke sana (Jawa Timur) untuk melihat bagaimana destinasi dan pelaksanannya,” kata Gubernur.
Sementara Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menambahkan, ada empat bidang kerjasama peternakan, perikanan, pertanian dan Pariwisata & Ekonomi Kretatif.
Untuk sektor peternakan, Balai Besar Inseminasi Buatan ada di Singosari, Malang, sehingga produktifitas populasi sapi potong di Jawa Timur tinggi sekali 4,93 juta ekor jumlah yang signifikan sementara jumlah tertinggi kedua produksinya 1,8 juta ekor.
Lampung punya potensi untuk swasembada daging, alamnya Lampung memungkinkan pakan herwan ternak luar biasa, kultur beternak sudah luar biasa sehingga melakukan percepatan budidaya yang bisa disuport teknologi Balai Besar Inseminasi Buatan.
“Saya rasa kita bisa menginisiasi swasembada daging, bahkan bisa ekspor,” kata dia.
Begitu juga sektor pertanian, tambahnya, perkebunan dan sektor wisata seperti format pengembangan wisata di Bakauheni, bisa menjadi pengembangan destinasi wisata baru yang akan memberikan referensi bagi masyarakat di Sumatera, Banten bahkan Jakarta untuk datang ke Lampung. (Bdr).